Jumat, 01 Januari 2010

modul 6 kwu

MODUL


6
KEWIRAUSAHAAN SMK


KIAT MENGAMBIL RISIKO DAN
TANGGUNG JAWAB

Penanggung Jawab :

Prof. Dr. H. Mohammad Ali, M.A

Pengembang dan Penelaah Model :
Dr. H. Ahman, M.Pd.
Drs. Ikaputera Waspada, M.M
Dra. Neti Budiwati, M.Si
Drs. Endang Supardi, M.Si
Drs. Ani Pinayani, M.M

Penulis :

Drs. Endang Supardi, M.Si

Bekerjasama dengan :
LEMBAGA PENELITIAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2004
DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUA N
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

MODUL


6
KIAT MENGAMBIL RISIKO DAN
TANGGUNG JAWAB

ENDANG SUPARDI

BAB I PENDAHULUAN

A. Deskripsi
Modul ini berjudul “Kiat Mengembil Risiko dan Tanggung Jawab”

yang isinya membahas tentang; konep risiko, pengertian risiko dan

tanggung jawab, Macam-macam risiko, situasi risiko, pengambilan risiko,

risiko pribadi, tipologi pengambilan risiko, mengevaluasi risiko, tanggung

jawab, mengembangkan ide-ide kreatif, melaksanakan perubahan,

mendelegasikan wewenang, dan Etika dan tanggung jawab sosial.

Setelah mempelajari modul ini, Anda akan memahami karakteristik

bagaimana kiat mengambil risiko dan tanggung jawab dalam

kewirausahaan secara mendalam. Selain akan memahami perspektif yang

lebih luas tentang kewirausahawanan, Anda pun akan mengetahui sikap,

jiwa, motivasi, dan prilaku seseorang yang dikatagorikan sebagai

wirausahawan.

Dalam praktek sehari-hari selain Anda diharapkan akan bersikap,

berjiwa dan berprilaku sebagai wairausahawan, diharapkan juga untuk

dapat mengaktualisasikan sikap sebagai pengambil risiko dan tanggung

jawab dalam kewirausahaan tersebut.

Setelah mempelajari materi pada modul ini, Anda diharapkan dapat

1.
memahami karakteristik kewirausahaan (kiat mengambil risiko dan
tanggung jawab),
2.
mengaktualisasikan sikap dan prilaku wirausahawan (sikap sebagai
pengambil risiko dan tanggung jawab)
Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


B. Prasyarat
Sebagai prasyarat untuk mempelajari modul ini, sebaiknya Anda

harus menguasai atau memahami isi materi dari modul 5 terlebih dahulu

yaitu tentang “Kiat Mengembangkan Sikap mandiri”.

C. Petunjuk Penggunaan Modul
Agar Anda berhasil menguasai modul ini dengan baik, ikutilah
petunjuk belajar sebagai berikut :

a. Bagi Siswa :
1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan modul ini sampai Anda
memahami betul apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari
modul ini.
2. Baca sepintas bagian demi bagian dan temukan kata-kata kunci
dan kata-kata yang Anda anggap baru. Kemudian cari dan baca
pengertian kata-kata kunci dalam daftar kamus manajemen dan
ekonomi yang ada.
3. Amati sekeliling Anda orang-orang yang berhasil dan berprestasi
dalam hidupnya, mengapa seperti itu.
4. Cek tentang diri Anda, apakah Anda telah memahami karakteristik
seorang wirausahawan, apakah Anda setuju dengan karakteristik
seperti itu, dan keterampilan apa yang sudah Anda miliki.
5. Untuk mendapatkan sertifikasi, Anda harus lulus tes yaitu tingkat
kemampuan dan kecerdasan kewirausahawan dengan alat tes
khusus.
6. Bila ada kesulitan, diskusikan dengan teman Anda dan tanyakan
kepada guru atau tutor Anda.
Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


b.
Bagi Guru :
Modul ini dirancang untuk membantu siswa dalam proses belajar
dari mulai merancang, menjelaskan, mengorganisir, membimbing,
mengarahkan, membantu, sampai dengan mengevaluasi hasil belajar
siswa. Oleh sebab itu, peran Anda sebagai guru adalah sebagai berikut :

1.
Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan modul ini sampai Anda
memahami betul apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari
modul ini.
2.
Membantu siswa dalam proses belajar.
3.
Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan
dalam tahap belajar.
4.
Membantu siswa dalam memahami konsep, praktek baru
kewirausahaan dan menjawab kendala-kendala dalam proses belajar.
5.
Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
6.
Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan untuk
diskusi.
7.
Merancang seorang ahli/pendamping guru dari tempat kerja lain atau
praktisi untuk membantu jika diperlukan.
8.
Mencatat pencapaian kemajuan belajar siswa.
9.
Melaksanakan penilaian.
10. Menjelaskan kepada siswa mengenai bagian yang perlu untuk dibenahi
dan merundingkan rencana untuk didiskusikan.
D. Tujuan Akhir
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar pada modul ini, diharapkan :

a.
Siswa Memiliki Kinerja
1. Dapat memahami karakteristik sikap pengambilan risiko dan
tanggung jawab dalam kewirausahaan secara kognitif, afektif dan
psikomotor, dan dapat mempraktekannya nanti di lapangan dalam
dunia kerja.
Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


2. Memiliki sikap sebagai pengambil risiko dan tanggung jawab, serta
prilaku kewirausahaan dalam bekerja.
3. Mampu dan berani untuk bersikap sebagai pengambil risiko dan
tanggung jawab dalam bidangnya.
b.
Kriteria Kinerja :
1. Krteria kinerja sikap kewirausahaan diidentifikasikan berdasarkan
disiplin, komitmen tinggi, jujur, kreatif, inovatif, mandiri, dan
realistis.
2. Prilaku kewirausahaan diidentifikasikan berdasarkan kerja prestatif
(sikap selalu ingin maju).
3. Keberhasilan dan kegagalan wirausahawan diidentifikasi berdasrkan
sikap dan prilakunya.
c. Kondisi atau Variable yang Diperlukan
1. Untuk menguasai sikap dan prilaku pendukung karakteristik wirausahawan
(sikap sebagai pengambil risiko dan tanggung jawab),
dan mempraktekannya dalam dunia nyata siswa perlu diperkenalkan
dalam dunia kerja bentuk studi lapangan.
2. Amati kegagalan dan keberhasilan seseorang yang memiliki sikap
sebagai pengambil risiko dan tanggung jawab dalam kewirausahaan
seperti artis, atlet, petani, pejabat, guru, kepala sekolah.
E. Kompetensi
1.
Kompetensi Utama : Siswa dapa mengaktualisasikan sikap dan prilaku
kewirausahaan.
2.
Subkompetensi : Siswa dapat mengidentifikasi sikap dan prilaku
kewirausahaan.
Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


F. Cek Kemampuan
Untuk mengecek kemampuan Anda, Anda harus dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut ini :

1.
Jelaskan secara rinci ciri-ciri seorang wirausahawan dilihat dari sikap,
mental, motivasi, jiwa dan prilaku wirausahawan.
2.
Berikan contoh kongkrit untuk ciri-ciri wirausahawan yang berhasil
atau gagal seperti pada artis, atlet, guru, pejebat, kepala sekolah,
petani, bupati dan sebagainya.
3.
Keterampilan apa yang harus dimiliki seseorang agar menjadi wirausaha
yang berhasil.
Apabila siswa telah mengusai kompetensi atau subkompetensi

tersebut di atas, maka siswa dapat mengajukan uji atau tes kompetensi

kepada penilai.

G. Glosarium
1.
Risiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama
periode tertentu (Arthur Williams dan Richard, M. H). Risiko adalah
ketidaktentuan (uncertainty) yang mungkin melahirkan peristiwa
kerugian (loss), (A.Abas Salim)
2. Etika menurut ekonomi adalah apabila sumber daya ini dikelola secara
efisien tanpa merugikan masyarakat lain.
3. Etika menurut peraturan yang berlaku apabila masing-masing pelaku
bisnis mematuhi aturan-aturan yang sudah disepakati sebelumnya.
4. Risiko murni, risiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan
terjadinya tanpa sengaja. Misal : kebakaran, bencana alam, pencurian,
penggelapan, dan sebagainya.
5.
Risiko spekulatif, risiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang
bersangkutan agar memberikan keuntungan bagi pihak tertentu. Misal:
utang piutang, perdagangan berjangka, dan sebagainya.
Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


6. Risiko fundamental, risiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan
kepada seseorang dan yang menderita cukup banyak. Misal : banjir,
angin topan, dan sebagainya.
Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


Bab II Pembelajaran

A. Rencana Belajar Siswa
Dalam mempelajari modul ini dapat dilakukan dengan rincian
kegiatan sebagai berikut :

No Kegiatan Waktu/Tahap Tempat TAnda
1. Mengkaji secara
mandiri
3 x 40 menit Di Sekolah
2. Berdiskusi dengan
teman
3 x 40 menit Di Sekolah
3. Latihan dan
mengungkap
contoh
1 x 40 menit Di Sekolah &
Lapangan
4. Pengamatan lapangan 4 x 40 menit Di Lapangan

B. Kegiatan Belajar 1
a. Tujuan pembelajaran 1
Siswa dapat memiliki kemampuan mengidentifikasi resiko dalam
menjalankan usaha yang dimiliki wirausaha

b. Uraian materi 1
KIAT PENGAMBILAN RISIKO

2. Konsep
Semua orang menyadari bahwa dunia penuh dengan
ketidakpastian, kecuali kematian, namun itupun tetap mengandung
ketidakpastian yang akan mengakibatkan adanya risiko bagi pihak-pihak
yang berkepentingan. Apalagi dalam dunia bisnis, ketidakpastian dan

Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


risikonya adalah sesuatu yang tidak dapat diabaikan begitu saja, malahan
harus diperhatikan secara serius.

Sehubungan dengan kenyataan tersebut, semua orang (khususnya
pengusaha) selalu harus berusaha untuk menanggulanginya, artinya
berupaya untuk meminimumkan ketidakpastian agar kerugian yang
ditimbulkan dapat dihilangkan. Para wirausaha menyukai tindakan
pengambilan risiko nyata karena mereka ingin berhasil. Maksudnya
mereka ingin mendapatkan kepuasan besar dalam melaksanakan tugas
yang sukar tetapi nyata dengan menerapkan keterampilan mereka.
Wirausaha menghindari situasi risiko rendah karena tidak ada tantangan,
akan tetapi mereka juga tidak menyukai situasi dengan risiko tinggi
karena para wirausaha cenderung selalu ingin berhasil. Ringkasnya, para
wirausaha menyukai tantangan , namun dapat dicapai.

3. Pengertian Risiko
Hasil yang dicapai dari suatu kegiatan jarang sekali yang dapat
diramalkan dengan hasil yang sempurna, pada umumnya terjadi
penyimpangan, biarpun kecil. Risiko selalu terjadi bila keputusan yang
diambil dengan memakai kriteria peluang (decision under risk) atau
kriteria ketidakpastian (decision under uncertainty). Untuk menghitung
risiko pada umumnya dipakai nilai yang diperkirakan (expected value)
atau angka penyimpangan (variance).

Risiko perlu dianalisis, yaitu dengan memakai tolok ukur untuk
mengukur besarnya risiko atas suatu alternatif, dengan tujuan untuk
memperoleh alternatif dengan risiko yang masih dapat ditanggung.
Analisis ini sangat penting untuk menentukan modal yang dianggarkan
dalam kegiatan usaha. Bermacam-macam risiko yang mungkin terjadi
dalam suatu kegiatan usaha, yaitu risiko teknis (kerugian), risiko pasar,
risiko kredit serta risiko di luar kemampuan manusia. Semua risiko dapat
dicegah atau diperkecil, kecuali risiko alam yang probabilitasnya sangat
kecil dan dapat diabaikan.

Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


Bagi seorang Wirausaha, menghadapi risiko adalah tantangan
karena mengambil risiko berkaitan dengan kreativitas dan inovasi serta
merupakan bagian penting dalam mengubah ide menjadi kenyataan.
Demikian pula pengambilan risiko bagi Wirausaha berkait-an dengan
kepercayaan pada dirinya. Semakin besar pula keyakinan pada
kemampuan dirinya, semakin besar pada kesanggupan untuk menelurkan
hasil dari keputusan yang diambil. Bagi orang yang bukan Wirausaha
(misalnya pegawai negeri) kegiatan tersebut merupakan risiko, tetapi bagi
Wirausaha adalah tantangan dan peluang untuk memperoleh hasil.
Wirausaha berprinsip biar mundur satu langkah, tetapi nanti harus maju
dua langkah.

Majalah Wirausaha yang berjudul “Executive” pada lembaran
khusus ditulis huruf besar dengan warna yang berbeda seperti di bawah
ini:
“Jangan tinggal diam di tempat (digambar dengan kura-kura terbalik),
tetapi berbuatlah yang pasti dan mantap biarpun lambat (digambarkan
dengan kura-kura yang berjalan merayap)”.

Berikut beberapa pendapat tentang pengertian risiko :


Risiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi
selama periode tertentu (Arthur Williams dan Richard, M. H)

Risiko adalah ketidaktentuan (uncertainty) yang mungkin
melahirkan peristiwa kerugian (loss), (A.Abas Salim)

Risiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa
(Soekarto)

Risiko merupakan penyebaran/penyimpangan hasil aktual dari
hasil yang diharapkan (Herman Darmawi)

Risiko adalah probabilitas suatu hasil yang berbeda dengan yang
diharapkan(Herman Darmawi)
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa risiko
adalah sesuatu yang selalu dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya

Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


sesuatu yang merugikan yang tidak diduga atau tidak diinginkan.
Sedangkan karakteristik risiko itu sendiri adalah:


Risiko adalah suatu ketidakpastian atas terjadinya suatu
peristiwa.

Risiko adalah ketidakpastian yang bila terjadi akan menimbulkan
kerugian
4. Risiko wirausaha
Pada saat memulai bisnis, Wirausaha biasanya menghadapi risiko
bisnis yang besar. Di Amerika Serikat lebih dari 3 juta bisnis baru dimulai
tiap tahunnya, dan dua pertiga dari bisnis tersebut bergerak sebagai
bisnis/usaha kecil. Rata-rata kegagalan diantara bisnis baru ini cukup
mengganggu. Berdasarkan penelitian, 25 sampai 33 persen usaha kecil
mengalami kegagalan selama dua tahun pertama masa operasinya.

Di samping mempertimbangkan risiko bisnis, Wirausaha juga
menghadapi risiko finansial, selama mereka menginvestasikan sebagian
besar atau semua kekayaannya dalam bisnis. Mereka mengambil risiko
karir dengan meninggalkan pekerjaan yang aman untuk suatu pekerjaan
yang mengandung risiko dengan masa depan yang penuh ketidakpastian.
Mereka juga mebuat risiko keluarga dan sosial karena kebutuhan untuk
memulai dan mengelola bisnis yang baru hanya menyisakan sedikit waktu
untuk memperhatikan keluarga dan teman.

Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


Ciri seorang wirausaha
harus berani
mengambil dan
menanggung risiko
dalam ketidakpastian,
karenanya ia akan
memilih dan
mengembangkan
banyak usaha.
Dari sekian usaha yang
dijalankannya pasti ada
yang berhasil (bertelur
emas)


Ada tiga penyebab yang menjadi alasan kegagalan bisnis, yaitu
a. Mereka masuk ke dalam bisnis terlalu cepat. Mereka terjun ke dalam
suatu pekerjaan baru yang mengandung risiko terlalu tergesa-gesa,
tanpa melakukan perencanaan yang mendalam. Mereka tidak
menganalisis kekuatan dan kelemahannya. Siapa saya ?, Apa yang
saya inginkan ? Apa tujuan saya ?
b. Mereka kehabisan uang. Jika Anda tidak dapat menyelaraskan daftar
gaji/upah atau membayar rekening-rekening Anda, Anda akan ke luar
dari bisnis. Perencanaan kebutuhan uang yang realistik merupakan hal
yang sangat penting. Perkiraan kebutuhan kas merupakan prioritas
utama sebelum memulai bisnis ini.
c. Kegagalan perencanaan jelas merupakan suatu kesalahan. Rencana
bisnis yang terperinci mendorong Wirausaha untuk berpikir ke depan,
merefleksikan, dan memutuskan bagaimana agar maju. Rencana
bisnis ini harus secara tertulis.

Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


Alasan-alasan kegagalan di atas haruslah dipertimbangkan sebelum
memulai operasi suatu bisnis. Empat kategori utama (kesalahan
perencanaan, rendahnya kualitas manajeman, metode bisnis yang tidak
mencukupi, dan kurang dana) dapat merusak kerja keras, kreativitas yang
brilian, pengambilan risiko dan kejelasan masa depan.

5. Macam-Macam Risiko
a.
Menurut sifatnya dibedakan ke dalam :
1)
Risiko murni, risiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan
terjadinya tanpa sengaja. Misal : kebakaran, bencana alam, pencurian,
penggelapan, dan sebagainya.

2)
Risiko spekulatif, risiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang
bersangkutan agar memberikan keuntungan bagi pihak tertentu.
Misal: utang piutang, perdagangan berjangka, dan sebagainya.

3) Risiko fundamental, risiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan
kepada seseorang dan yang menderita cukup banyak. Misal : banjir,
angin topan, dan sebagainya. Risiko khusus, risiko yang bersumber
pada peristiwa yang mandiri dan umumnya mudah diketahui
penyebabnya, seperti kapal kAndas, pesawat jatuh, dan sebagainya.
Risiko dinamis, risiko yang timbul karena perkembangan dan
kemajuan masyarakat di bidang ekonomi, ilmu, dan teknologi, seperti
risiko penerbangan luar angkasa.

Dapat tidaknya risiko dialihkan kepada pihak lain, sbb:

1) Risiko yang dapat dialihkan pada pihak lain, dengan mempertanggungkan
suatu objek yang akan terkena risiko pada perusahaan
asuransi.

2) Risiko yang tidak dialihkan pada pihak lain

b.
Menurut sumber/penyebab timbulnya :
Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


1)
Risiko intern, risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri,

seperti kerusakan aktiva karena kesalahan karyawan, kecelakaan

kerja.
2) Risiko ekstern, risiko yang berasal dari luar perusahaan, seperti

pencurian, persaingan dalam bisnis, fluktuasi harga, dan sebagainya.

Upaya penanggulangan risiko berdasar pada sifat dan objek yang
terkena risiko ada beberapa cara untuk menanggulangi atau
meminimumkan risiko, sebagai berikut:

a.
Mengadakan pencegahan dan pengurangan terhadap
kemungkinan terjadinya peristiwa yang menimbulkan kerugian.
b. Melakukan retensi, yakni mentolerir terjadinya kerugian.
c.
Melakukan pengendalian terhadap risiko
d. Mengalihkan risiko kepada pihak lain (asuransi)
Untuk garis besarnya ada bermacam-macam risiko dalam berusaha
dan upaya untuk menghindari atau memperkecil risiko, yaitu

a.
Risiko teknis
Risiko ini terjadi akibat kekurangmampuan manajer atau Wirausaha
dalam mengambil keputusan.

Risiko yang sering terjadi:


Biaya produksi yang tinggi (inefisien),

Pemakaian sumber sumber daya yang tidak seimbang (tenaga
kerja terlalu banyak),

Terjadi pencurian, akibat pengawasan yang kurang baik,

Terjadi kebakaran, akibat keteledoran dan kurang kecermatan,

Terus menerus rugi karena biaya yang terus membengkak serta
harga jual tak berubah,

Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga
produktivitas kerja menurun,
Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab



Perencanaan dan desain yang salah, sehingga sulit
dioperasionalkan, serta hal-hal yang berhubungan dengan
ketatalaksana-an perusahaan.
Untuk mengatasi hal-hal tersebut diatas dapat ditempuh upayaupaya
sebagai berikut:

1.
Manajer atau Wirausaha menambah pengetahuan tentang:

Keterampilan teknis (technological skill), terutama yang berkaitan
dengan proses produksi yang dihasilkan. Diupayakan dengan
memakai metode yang dapat menurunkan biaya produksi (efisien).
Misalnya yang semula dengan teknologi tradisional diganti dengan
teknologi tepat guna atau teknologi modern.

Keterampilan mengorganisasi (organizational skiil), yaitu
kemampuan meramu yang tepat dari factor produksi dalam usaha,
mencakup sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber
daya modal. Ibarat membuat kue, bagaimana agar rasanya enak,
murah, dan disenangi pembeli.

Keterampilan memimpin (managerial skill), yaitu kemampuan untuk
mencapai tujuan usaha dan dapat dikerjakan dengan baik dan
serasi oleh semua orang yang ada pada organisasi. Untuk ini, setiap
pimpinan dituntut membuat konsep kerja yang baik (conceptional
skill).
2.
Membuat strategi usaha yang terarah untuk masa depan, yang
meliputi strategi produksi, strategi keuangan, strategi sumber daya
manusia, strategi operasional, strategi pemasaran, dan strategi
penelitian dan pengembangan. Tujuan strategi ada tiga, yaitu tetap
memperoleh keuntungan, hari depan lebih baik dari sekarang (usaha
berkembang) dan tetap bertahan (survive). Upaya yang dilakukan
ialah kepAndaian menganalisis dan memprognosa keadaan di dalam
dan di luar lingkup organisasi.
Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


3.
Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi, dengan konsekuensi
setiap saat harus membayar premi asuransi yang merupakan
pengeluaran tetap.
b.
Risiko pasar
Risiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau
tidak laku di pasar. Produk telah menjadi kuno (absolensence) yang
diperoleh terus menurun dan terjadi kerugian. Akibatnya penerimaan
(revenue) yang diperoleh terus menurun dan terjadi kerugian. Hal ini akan
menjadi bencana usaha yang berakibat usahanya sampai di terminal alias
gulung tikar. Upaya yang dapat ditempuh pengusaha adalah sebagai
berikut:
1) Mengadakan inovasi (product innovation), yaitu membuat desain baru

dari produk yang disenangi calon pembeli. Daur hidup produksi

(product life cycle) untuk barang industri adalah seperti di bawah ini.

penjualan
R2
R1
R2
jumlah produksi/waktu
O P1 P2 P3
Gambar : Daur Hidup Produksi
Pada permulaan jumlah yang diproduksi sedikit (OP1), penjualan terus
meningkat (OR1). Produk tersebut sangat disenangi pembeli dan
jumlah yang dijual meningkat menjadi OP2 dengan penjualan sebesar
OR2. Setelah itu produk yang terjual terus menurun penjualannya
sehingga penerimaan penjualan merosot pada OR. Bila tidak ada
upaya perbaikan dapat berakibat perusahaan gulung tikar. Upaya yang
tepat ialah pada titik P3 telah dikenalkan produk yang diinovasi
sehingga penjualan naik lagi.

Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


Dalam usaha pertanian terlihat pada budidaya kelinci, lele dumbo,
asparagus, dan sebagainya. Memang relatif sulit bagi usaha pertanian
mengadakan inovasi, tetapi hal ini akan dipermudah bila ada upaya ke
arah argo industri.

2) Mengadakan penelitian pasar (market research) dan memperoleh
informasi pasar secara berkesinambungan.
Cara ini memerlukan dana yang besar dan hanya layak untuk
perusahaan besar. Contohnya pabrik mobil, tekstil, alat rumah tangga,
dan hiburan. Dalam bidang pertanian antara lain ukuran berat dalam
setiap komoditi yang dihasilkan yang diinginkan konsumen (ikan,
udang, kubis, ternak, dan sebagainya).

c.
Risiko kredit
Adalah risiko yang ditanggung kreditor akibat debitor tidak
membayar pinjaman sesuai waktu yang telah disepakati. Sering terjadi
produsen menaruh produknya lebih dulu dan dibayar kemudian. Atau
debitor meminjam uang untuk usaha tetapi usahanya gagal, akibatnya
timbul kredit macet.

Upaya untuk mengatasi hal tersebut diantaranya sebagai berikut:

1.
Berikan kredit pada seseorang yang minimal memenuhi syarat sebagai
berikut:

Dapat dipercaya (character), yaitu watak dan reputasi yang telah
diketahui.

Kemampuan untuk membayar (capacity). Hal ini dapat dilihat dari
kemampuan/hasil yang diperoleh dari usahanya.

Kemampuan modal sendiri yang ditempatkan dalam usaha (capital)
sehingga merupakan net personal assets.

Keadaan usahanya selama ini (conditions) apakah menunjukkan
trend naik mendatar atau menurun.
2.
Jangan memberikan pinjaman yang terlalu besar sambil mengevaluasi
kredibilitas debitor.
Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


3.
Memperhatikan pengelolaan dana debitor bila yang bersangkutan
memiliki perusahaan. Yang perlu diperhatikan adalah lembaran
neraca, laporan laba-rugi tahunan dan aliran dana setiap tahun.
d.
Risiko alam
Risiko ini terjadi di luar pengetahuan manusia, misalnya gempa
bumi, banjir, angin puyuh, dan kemarau panjang. Karena kemungkinan
terjadi sangat kecil risiko ini dapat dianggap tidak ada. Tetapi, bila takut
menhadapi risiko tersebut, ada perusahaan asuransi yang berani
menanggung risiko tersebut.

5. Situasi Berisiko
Situasi yang mengandung risiko adalah situasi dimana kita
dihadapkan pada dua pilihan atau lebih dan kita tidak dapat mengetahui
hasil yang akan diperoleh dari setiap alternatif pilihan yang ada. Situasi
risiko juga mengandung dua potensi bagi perusahaan, yaitu potensi
kegagalan dan potensi sukses.

Seorang Wirausaha yang harus selalu mengambil keputusan dalam
berbagai situasi walaupun situasi tersebut penuh ketidakpastian.
Keputusan yang harus dipilih tersebut dapat berupa alternatif yang
mengandung risiko atau alternatif yang konservatif, tergantung pada daya
tarik setiap alternatif, sejauh mana seorang pengusaha bersedia untuk
mengalami kerugian, prediksi atas kesuksesan dan kegagalan yang akan
dialami, dan seberapa jauh seorang Wirausaha dapat meningkatkan
kemungkinan untuk sukses dan mengurangi kemungkinan untuk gagal.

Dalam pelaksanaan pengambilan keputusan ada yang berani, ada
juga yang tidak berani dalam mengambil risiko atas keputusan yang
dibuatnya walaupun ada kemungkinan potensi sukses atas keputusan
yang dibuatnya. Ada pula yang sangat berani dalam mengambil
keputusan tanpa melakukan pertimbangan terlebih dahulu, secara cepat
mengambil keputusan yang dianggapnya peluang emas. Pengusaha
seperti ini adalah pengusaha yang dipengaruhi oleh besarnya jumlah

Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


imbalan yang ditawar-kan, dan sangat tertarik oleh harapan muluk
tentang hasil yang tinggi dengan sedikit usaha. Seorang Wirausaha sejati
adalah yang tidak takut dalam mengambil risiko akan tetapi juga tidak
gegabah dalam mengambil keputusan. Keputusan yang diambil selalu
berdasarkan pertimbangan terlebih dahulu.

Unsur penting lainnya dari situasi yang mengandung risiko adalah
kesediaan dalam menerima tanggung jawab pribadi atas akibat-akibat
keputusan, baik yang menguntungkan maupun tidak. Kebanyakan ciri-ciri
Wirausaha saling berkaitan, terutama mengenai sikap pengambilan risiko,
ciri-ciri tersebut yaitu :

a. Pengambilan risiko berkaitan dengan kreativitas dan inovasi serta
merupakan bagian penting dalam mengubah ide menjadi realitas.
b. Pengambilan risiko berkaitan dengan kepercayaan pada diri sendiri.
Semakin besar keyakinan atas kemampuan yang dimiliki, semakin
besar pula keyakinan yang dimiliki atas kesanggupan untuk
mempengaruhi hasil dari keputusan-keputusan yang akan diambil
serta semakin besar kesediaan untuk mengambil risiko.
c. Pengetahuan realistik mengenai kemampuan sendiri akan membatasi
kegiatan yang akan diambil sehingga tidak akan mengahsilkan suatu
putusan yang tidak sanggup untuk dilaksanakan.
Sekali lagi bahwa situasi risiko terjadi apabila seorang Wirausaha

diminta membuat pilihan diantara dua alternatif atau lebih yang hasilnya
tidak dapat diprediksi sebelumnya dan harus dinilai secara objektif.

Sebagai pengambil risiko Anda harus mengambil keputusan dalam
situasi penuh ketidakpastian, sambil mempertimbangkan kemungkinan
sukses dan ruginya. Apakah akan memilih alternatif yang mengambil risiko
atau alternatif konservatif tergantung kepada :

a. daya tarik dari setiap alternatif,
b. sejauhmana Anda bersedia rugi,
c. kemungkinan relatif sukses dan gagal,
Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


d.
seberapa jauh Anda dapat/mampu meningkatkan kemungkinan sukses
dan mengurangi kemungkinan gagal.
Ada beberapa ciri dari seorang wirausaha yang saling berkaitan, hal
ini cenderung berlaku pada perilaku dalam pengambilan risiko. Kaitan
tersebut antara lain :

a.
Pengambilan risiko berkaitan dengan kreativitas dan inovasi yang
merupakan bagian penting dalam mengubah ide menjadi realitas.
b.
Pengambilan risiko berkaitan dengan kepercayaan terhadap diri
sendiri.
c.
Pengetahuan realistik mengenai kemampuan-kemampuan Anda sendiri
juga penting.
6. Pengambilan Risiko
Para Wirausaha merupakan pengambil keputusan risiko yang sudah
diperhitungkan. Mereka bergairah menghadapi tantangan. Wirausaha
menghindari situasi risiko rendah, tidak ada tantangannya dan menjauhi
situasi risiko yang tinggi, karena mereka ingin berhasil. Mereka menyukai
tantangan yang dapat dicapai.


Para Wirausaha menyukai mengambil risiko yang realistik karena
mereka ingin berhasil.

Mereka mendapat kepuasan besar dalam melaksanaan tugas-tugas
yang sukar, namun realistic.

Wirausaha menyukai tantangan yang sukar namun dapat dicapai.

Bertambah besarnya perusahaan Anda akan bertambah banyak dan
ruwetlah persoalan Anda.
Para wirausaha menyukai mengambil risiko yang realistik karena
mereka ingin berhasil. Mereka mendapat kepuasan besar dalam melaksanakan
tugas-tugas yang sukar namun realistik. Wirausaha menyukai
tantangan yang sukar namun dapat dicapai. Kebanyakan orang takut
mengambil risiko karena mereka ingin aman dan mengelakkan kegagalan.

Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


Namun, semua tahap pekerjaan pasti akan ada risikonya. Pengambilan
risiko merupakan bagian hakiki dari seorang Wirausaha.

Apabila kita telah mengambil suatu keputusan dari salah satu
alternatif yang ada, maka ini berarti kita telah memutuskan untuk
menyisihkan alternatif-alternatif lainnya untuk tidak digunakan dalam
pelaksanaan. Dalam pengambilan keputusan dari alternatif terpilih
didasarkan atas pertimbangan agar dalam pelaksanaannya nanti
diharapkan ini erat hubungannya dengan keinginan yang harus diderita
atau risiko.

7. Pengambilan Risiko Pribadi
Pengambilan risiko adalah hal yang hakiki dalam merealisasikan
potensi sebagai Wirausaha. Seorang Wirausaha harus sadar bahwa
pertumbuhan datang dari pengambilan peluang-peluang masa sekarang
dan pengambilan risiko untuk mencapai tujuan. Beberapa risiko yang
terpenting adalah risiko yang membawa kita sebagai seorang Wirausaha
untuk belajar mengenai sesuatu yang baru tentang diri sendiri dan
perusahaan Anda.

Situasi-situasi yang mengandung risiko pribadi haruslah menantang
kemampuan dan kapasitas Anda dengan sungguh-sungguh. Merupakan
suatu hal yang sulit bagi seorang Wirausaha dalam membedakan tujuan
pribadi dan tujuan bisnis karena perusahaan merupakan bagian hidupnya.
Pengambilan keputusan merupakan bagian yang penting dalam
pertumbuhan pribadi juga berguna dalam menjalankan kegiatan-kegiatan
bisnis. Memikul tanggung jawab pribadi atas tindakan yang dilakukan akan
mengurangi ketergantungan Anda pada pihak lain. Wirausaha adalah
orang yang bertanggung jawab karena mereka mempunyai kekuatan dan
kemampuan untuk menentyukan masa depan mereka sendiri. Risiko akan
timbul ketika seorang Wirausaha menerima tanggung jawab atas
keputusan dan tindakannya.

Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


Sebagai seorang Wirausaha kita tidak boleh mengambil risiko yang
tidak perlu dan harus dapat menguasai emosi dalam mengambil risiko jika
keuntungannya diperkirakan sama atau bahkan lebih besar daripada risiko
yang terkandung. Dalam beberapa hal, kita harus menggunakan intuisi
dalam menilai tindakan apa saja yang mengandung risiko karena intuisi
akan dapat turut menentukan sampai sejauh mana risikonya dan hasil apa
saja yang mungkin diperoleh.

Dalam pengambilan risiko pribadi perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut:


Pengalaman pribadi selama ini dalam mengambil risiko yang terkait
dengan orang-orang terdekat

Dalam beberapa hal, juga perlu menggunakan intuisi dalam menilai
tindakan apa saja yang mengandung risiko. Intuisi Anda akan ikut
menentukan sampai sejauh mana risikonya dan hasil-hasil yang
mungkin akan diperoleh.

Anda bertanggung jawab atas segala sesuatu dalam hidup Anda,
termasuk sukses dan kegagalan Anda sendiri. Namun sukses akan
dapat diperoleh dengan lebih mudah jika Anda bersedia dan mampu
meng-ambil risiko yang perlu dengan penuh perhitungan.
8. Tipologi Pengambilan Risiko
Pada tingkat-tingkat bawah perusahaan dibutuhkan pekerja-pekerja
yang terampil dalam melaksanakan hal-hal yang rutin, yang mempunyai
sedikit risiko. Agar perusahaan kita berkembang, kita maka harus
mempunyai sumber daya yang termasuk dalam pengambil risiko tipe ini
karena perilaku mereka akan dapat diramalkan dan membawa kestabilan
perusahaan.

Pada tingkat manajemen menengah terdapat lebih banyak
kemungkinan untuk pengambilan risiko. Manajer-manager tingkat
menengah harus mendapat lebih banyak kebebasan untuk berinovasi dan
membuat perubahan-perubahan kecil dalam prosedur-prosedur dan

Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


fungsi-fungsi. Orang-orang yang berada di sini dianggap sebagai
pengambil risiko. Sedangkan para Wirausaha berada pada tingkat atas
dalam struktur prusahaan, dimana harus mempunyai kemampuan untuk
me-rumuskan dan menerapkan ide-ide kreatif agar berhasil dalam bisnis
dan mewujudkan ide-ide mereka menjadi kenyataan.

Beberapa Wirausaha dapat disebut praktisi karena perusahaan
tumbuh berdasarkan pengendalian dan pengarahan dari diri para
Wirausaha sendiri. Para Wirausaha yang mengembangkan usahanya
dengan praktis karena berorientasi kepada hasil dan cukup yakin akan ideide
mereka hingga berani menerima risiko demi terlaksananya ide itu.
Namun mereka juga cukup praktis untuk menyadari keterbatasan dirinya
dan akan membatasi kegiatan.

Wirausaha yang sangat kreatif dan inovatif biasanya adalah
pengambil risiko yang sedang-sedang saja. Mereka bersedia menerima
perubahan, mencoba berbagai alternatif dan mengembangkan inovasi
untuk barang dan jasa dalam bidang–bidang bisnis baru. Para Wirausaha
yang sangat inovatif biasanya menjadi tokoh dalam bisnis, mereka
mempunyai ide-ide dan mampu mencari kombinasi-kombinasi orang dan
sumber daya lain untuk mewujudkan idenya.

9. Mengevaluasi Risiko Anda
Terdapat beberapa pertanyaan bagi Wirausaha sebelum
memutuskan untuk mengambil risiko, yaitu:

a.
Apakah risiko yang mungkin terjadi sepadan dengan hasil usaha
tersebut?
Bila usaha yang bersifat judi (gambling) keluaran (outcome) yang
keluar pasti lebih besar ruginya dari pada untungnya. Untuk memulai
usaha harus melalui studi kelayakan untuk memperhitungkan risiko
tersebut.
b.
Bagaimana risiko dapat dikurangi?
Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


Wirausaha harus bertindak efisien dengan mengurangi pengeluaran
dana yang tidak ada kaitannya langsung dengan produksi. Dalam
usaha yang masih kecil tidak perlu membuat lapangan tenis dan kolam
renang. Bertindak yang efektif sehingga sasaran yang dituju akan
mudah dicapai.

c.
Personalia yang bagaimana yang dapat mengurangi risiko ?
Setiap kegiatan memerlukan sumber daya manusia. Setiap orang
dituntut memberikan produktivitas kerja sebaik mungkin. Hal ini hanya
mungkin bila “the right man on the right place”. Untuk meningkatkan
produtivitas kerja setiap karyawan perlu dididik, dilatih, ditatar baik
formal, informal maupun nonformal.
d.
Apakah Anda takut dalam mengambil risiko ?
Orang yang pesimis masih takut. Tapi, bagi Wirausaha yang berpikir
positif (optimis), risiko justru menjadi tantangan. Ibarat nelayan yang
ingin menangkap ikan besar, ia harus berani menghadapi gelombang
di laut terbuka. Meskipun demikian, keberanian tersebut harus
diperhitungkan. Bila risiko telah melampaui 50% maka kita telah
memasuki gelanggang judi.
e.
Persiapan apa yang Anda lakukan sebelum mengambil risiko ?
Yang utama ialah kesiapan sebagai pemimpin yang harus memiliki
berbagai keterampilan (lihat risiko teknis). Selanjutnya harus
memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terjadi untuk seterusnya
mengambil strategi yang tepat.
Setelah kemungkinan risiko yang terjadi diperhitungkan, itu harus
kita ikuti dengan semangat tidak mengenal menyerah (ausdauer), ibarat
kuda menarik pedati yang menempuh jarak puluhan kilometer. Semua
dengan perhitungan kuantitatif serta mempertimbangkan keterbatasan
sebagai seorang Wirausaha, yaitu kesehatan, waktu, keterampilan,
kelelahan, usia, dan sebagainya itulah sebabnya jiwa Wirausaha hanya
dimiliki oleh sebagian kecil dari kelompok nelayan. Mereka berani berumah

Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


di pinggir pantai meskipun tahu suatu saat gelombang besar akan
menghempaskan. Tetapi, mereka tahu bahwa ikan besar tidak ada di
darat.

Evaluasilah kebutuhan-kebutuhan sendiri sebelum memutuskan
untuk mengambil risiko. Ada beberapa pertanyaan sebelum mengambil
keputusan yang mengandung risiko, yaitu:


Apakah risiko tersebut sepadan dengan hasilnya ?

Bagaimana risiko dapat dikurangi ?

Informasi apakah yang diperlukan sebelum risiko diambil ?

Orang-oarng dan sumber-sumber daya manakah yang dapat
membantu mengurangi risiko dan mencapai tujuan ?

Mengapa risiko ini penting ?

Apakah ketakutan Anda dalam mengambil risiko ini ?

Apakah Anda bersedia berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tujuan
ini ?

Apakah yang akan dapat Anda capai dengan mengambil risiko itu ?

Persiapan-persiapan apa yang perlu Anda buat sebelum mengambil
risiko itu ?

Bagaimana Anda dapat mengetahui secara kuantitatif bahwa tujuan
Anda telah tercapai ?

Apakah halangan-halangan terbesar dalam mencapai tujuan tersebut ?
Dalam bisnis, seperti juga dalam hidup, jelas tidak mungkin
mengelakkan risiko. Jika Anda mengambil risiko, Anda akan lebih yakin
pada diri sendiri dan pandangan Anda terhadap pengambilan risiko akan
lebih positif, karena Anda percaya pada kemampuan-kemampuan Anda,
dan Anda menerima risiko yang terbaik dalam mencapai tujuan akhir.

Data kuantitatif (angka-angka) akan membantu dalam
mengevaluasi setiap risiko dan menetapkan tujuan-tujuan dan juga
memungkinkan untuk menggariskan kemajuan secara sistematik. Akhirnya
melalui data kuantitatif dapat diukur hasil-hasil yang dicapai dalam

Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


hubungan dengan ide-ide semula. Perlu diketahui kecermatan dan makna
angka-angka tersebut. Data kuantitatif akan mendukung pengetahuan,
latar belakang, dan pengalaman dalam mengambil keputusan.

Proses pemeriksaan diri ini penting dalam proses pengambilan
risiko. Daftar pertanyaan di atas merupakan contoh dari serangkaian
pertanyaan yang harus dijawab sebelum memikul suatu situasi risiko.
Mengambil risiko sebelum mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini
mungkin akan berakibat kegagalan.

Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


c. Rangkuman
Setiap kegiatan yang dilaksanakan tentu akan mendapatkan suatu
risiko, baik risiko yang sudah diduga sebelumnya atau risiko yang sama
sekali tidak diduga. Jadi hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pengambilan risiko dari sebuah situasi risiko dan penentuan keputusan
adalah sebagai berikut :

1.
Menaksir ada tidaknya risiko di dalam situasi yang sedang dihadapi.
2.
Mempertimbangkan kebijakan-kebijakan dan sasaran-sasaran
perusahaan.
3.
Mengembangkan alternatif-alternatif atas risiko tertentu dengan
mengadakan survai.
4.
Mengumpulkan informasi secara intensif sehingga penaksiran setiap
kemungkinan realistik dapat dibuat secara realistik pula.
5.
Menentukan risiko berdasarkan hasil penaksiran secara realistik
tentang sejauh mana Anda sebagai seorang Wirausaha dapat
mempengaruhi keadaan.
Dalam bisnis seperti juga dalam hidup, jelas tidak mungkin
mengelak dari risiko. Jika Anda mengambil risiko, Anda akan menemukan
kemampuan Anda dan akan lebih yakin pada diri sendiri dan pandangan
Anda terhadap pengambilan risiko akan lebih positif, karena Anda percaya
pada kemampuan-kemampuan Anda. Dan Anda menerima risiko sebagai
tantangan-tantangan yang menuntut upaya-upaya Anda yang terbaik
dalam mencapai tujuan.

Pada umumnya setiap Wirausaha berpikir optimis. Ibarat bila
melihat gelas yang berisi air setengah, ia mengingatkan setengah penuh,
sedang orang lain mengatakan setengah kosong. Cara berpikir kreatif dan
mampu melihat peluang serta kesanggupan menghadapi tantangan
menyebabkan seorang Wirausaha lebih berani menanggung risiko.

Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


Meskipun demikian, risiko yang akan terjadi jangan disertakan
dengan permainan judi. Oleh karena itu perlu dibuat studi kelayakan agar
kemungkinan keberhasilan persentasenya lebih besar dari kemungkinan
kegagalan. Hampir semua risiko dapat diperkecil atau dihapuskan. Itulah
sebabnya dengan pesawat Apollo manusia dapat mendarat di bulan dan
kembali dengan selamat meskipun pesawat ulang alik Challenger
menghadapi risiko meledak di luar angkasa. Dengan cara ilmiah risiko
kegagalan dapat ditekan sekecil mungkin.

d.
Tugas
Cobalah identifikasi pekerjaan-pekerjaan yang mengandung resiko

dengan tingkatan resiko tinggi, resiko sedang dan resiko rendah menurut

penilaian anda.

e. Evaluasi
A. Instrumen penilaian
1. Coba anda sebutkan
tentang pengertian risiko dari beberapa pendapat
singkat dan jelas ?
2. Sebutkan
macam-macam risiko yang dibedakan ke dalam menurut
sifatnya ?
3. Apa yang dimaksud deng situasi Berisiko, jelaskan secara tepat ?
B. Kunci Jawaban
Jawaban no 1.

beberapa pendapat tentang pengertian risiko :


Risiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi
selama periode tertentu (Arthur Williams dan Richard, M. H)

Risiko adalah ketidaktentuan (uncertainty) yang mungkin
melahirkan peristiwa kerugian (loss), (A.Abas Salim)
Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab



Risiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa
(Soekarto)

Risiko merupakan penyebaran/penyimpangan hasil aktual dari
hasil yang diharapkan (Herman Darmawi)

Risiko adalah probabilitas suatu hasil yang berbeda dengan yang
diharapkan(Herman Darmawi)
Jawaban no 2.

Macam-macam risiko menurut sifatnya dibedakan ke dalam :

4) Risiko murni, risiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan
terjadinya tanpa sengaja. Misal : kebakaran, bencana alam, pencurian,
penggelapan, dan sebagainya.

5) Risiko spekulatif, risiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan
agar memberikan keuntungan bagi pihak tertentu. Misal:
utang piutang, perdagangan berjangka, dan sebagainya.

6) Risiko fundamental, risiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan
kepada seseorang dan yang menderita cukup banyak. Misal : banjir,
angin topan, dan sebagainya. Risiko khusus, risiko yang bersumber
pada peristiwa yang mandiri dan umumnya mudah diketahui
penyebabnya, seperti kapal kAndas, pesawat jatuh, dan sebagainya.
Risiko dinamis, risiko yang timbul karena perkembangan dan
kemajuan masyarakat di bidang ekonomi, ilmu, dan teknologi, seperti
risiko penerbangan luar angkasa.

Jawaban no 3.

Situasi Berisiko

Situasi yang mengandung risiko adalah situasi dimana kita
dihadapkan pada dua pilihan atau lebih dan kita tidak dapat mengetahui
hasil yang akan diperoleh dari setiap alternatif pilihan yang ada. Situasi
risiko juga mengandung dua potensi bagi perusahaan, yaitu potensi
kegagalan dan potensi sukses.

Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


Seorang wirausahawan yang harus selalu mengambil keputusan
dalam berbagai situasi walaupun situasi tersebut penuh ketidakpastian.
Keputusan yang harus dipilih tersebut dapat berupa alternatif yang
mengandung risiko atau alternatif yang konservatif, tergantung pada daya
tarik setiap alternatif, sejauh mana seorang pengusaha bersedia untuk
mengalami kerugian, prediksi atas kesuksesan dan kegagalan yang akan
dialami, dan seberapa jauh seorang wirausahawan dapat meningkatkan
kemungkinan untuk sukses dan mengurangi kemungkinan untuk gagal.

Dalam pelaksanaan pengambilan keputusan ada yang berani, ada
juga yang tidak berani dalam mengambil risiko atas keputusan yang
dibuatnya walaupun ada kemungkinan potensi sukses atas keputusan
yang dibuatnya.

Kriteria Penilaian

Untuk melihat kompetensi Anda jawab atau cocokkanlah jawaban Anda
dengan kunci jawaban yang tersedia pada halaman berikut modul ini.
Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di
bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan terhadap materi kegiatan
belajar.

Rumus :

Jumlah jawaban yang benar
Tingkat penguasaan : x 100%
100

Keterangan :

Arti tingkat penguasaan/pemahaman Anda yang dicapai :

90% -100% = baik sekali

80% -89% = baik

70% -79% = cukup

< 69% = kurang
Tingkat kelulusan Anda bisa dicapai bila bisa menjawab 80% dari
soal-soal di atas. Kurang dari standar di atas Anda dianggap tidak lulus.

Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


B. Kegiatan Belajar 2
a. Tujuan pembelajaran 2
Siswa dapat memahami dan memiliki tanggung jawab yang dibebankan
dalam menjalankan kegiatan usaha

b. Uraian materi 2
Tanggung Jawab

1. Konsep Tanggung Jawab
Tanggung jawab (responsibility) merupakan keharusan untuk
melakukan semua kewjiban/tugas yang dibebankan kepadanya sebagai
akibat dari wewenang yang diterima atau dimilikinya. Wewenang
merupakan dasar untuk bertindak, berbuat, dan melakukan kegiatan/
aktivitas dalam suatu perusahaan.

Tanpa wewenang orang-orang dalam perusahaan tidak dapat
berbuat apa-apa. Setiap wewenang akan menimbulkan hak (right),
tanggung jawab (responsibility), kewajiban-kewajiban untuk
melaksanakan dan mempertanggungjawabkan (accountability). Tegasnya
tanggung jawab harus sama besarnya dengan wewenang yang dimiliki.
Pertanggungjawaban hanya diberikan kepada orang atau lembaga yang
memberikan (mendelegasikan) wewenang tersebut atau delegate hanya
bertanggung jawab kepada delegator.

Tanggung jawab timbul karena adanya hubungan antara atasan
(delegator) dengan bawahan (delegate), dimana delegator
mendelegasikan sebagian wewenang (pekerjaan)-nya kepada delegate
untuk dikerja-kan.

Wewenang sebenarnya mengalir dari atasan ke bawahan jika
diadakan penyerahan (perintah) tugas, sedangkan tanggung jawab
merupakan kewajiban bawahan melakukan tugas tersebut. Tanggung
jawab merupakan arus balik dari perintah-perintah itu. Karena perusahaan

Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


selalu terkait dengan perusahaan-perusahaan lainnya yang berada dalam
lingkungan sistem sosial, maka manajer puncak atau top manager suatu
perusahaan khususnya harus bertanggung jawab kepada:


pemilik perusahaan,

karyawan perusahaan,

pemerintah dan konsumen.
Pemerintah dan Konsumen
UNIFIED
BY
MANAGEMENT
Pemilik Perusahaan
Karyawan Perusahaan

Pemerintah dan Konsumen

a.
Menginginkan tersedianya barang dan jasa dengan kualitas baik,
harganya layak dan selalu ada di pasar.
b.
Adanya hubungan yang harmonis antara pemilik, karyawan, dan
manajer sehingga produksi barang dan jasa tetap tersedia.
c.
Pemerintah mewajibkan agar perusahaan dikelola sesuai dengan
izinnya (SIUP)-nya.
d.
Pemerintah mengharuskan, perusahaan untuk membayar kewajibankewajibannya,
misalnya pajak dan lain-lainnya.
e.
Pemerintah mengharapkan perusahaan memproduksi barang dan
menjamin konsumennya.
Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


Pemilik Perusahaan

a. Perusahaan tetap likuid dan solvable.
b. Laba yang layak atas investasi.
c. Sarana dan prasarana hendaknya dimanfaatkan seoptimal mungkin.
d. Informasi tentang keadaan perusahaan dan masa depan perusahaan.
e. Perusahan hendaknya dikelola sesuai dengan izin (SIUP)-nya.
f. Adanya rencana jangka panjang bagi perusahaannya.
g. Terbinanya hubungan baik antara pemilik, karyawan, dan manajer.
Karyawan Perusahaan :

a. Kompensasi (gaji dan kesejahteraan) yang adil dan layak.
b. Jaminan adanya pekerjaan yang tetap dan kesempatan promosi.
c. Perlakuan yang baik dan manusiawi dari manajer.
d. Situasi dan lingkungan kerja yang menyenangkan.
e. Kepuasan dan penghargaan atas hasil kerja mereka.
f. Mendapat informasi seperlunya mengenai keadaan perusahaan.
g. Dan lain sebagainya.
Responsibility tidak dapat dilimpahkan (didelegasikan) kepada pihak
lain. Authority diterima maka responsibility-nya harus juga diterima
dengan sebaik-baiknya pula. Untuk itu top manager yang menjadi
penanggung jawab terakhir mengenai maju atau mundurnya suatu
perusahaan. Semakin tinggi posisi atau kedudukan seorang manajer
dalam suatu organisasi maka semakin besar wewenang dan tanggung
jawabnya. Sebaliknya, semakin rendah posisi seorang manajer dalam
organisasi, maka semakin kecil wewenang dan tanggung jawabnya.

2. Mengembangkan Ide-ide Kreatif
Jangan pernah memaksakan ide Anda pada seseorang. Orang
memerlukan waktu sebelum dapat menerima sesuatu yang baru. Ide yang
melibatkan masa depan organisasi mengandung risiko. Setiap risiko
biasanya orang agak ragu-ragu.

Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


Sebagai Wirausaha Anda haruslah menjadi seorang perencana
dalam arti bahwa Anda dapat membayangkan bagaimana ide-ide kreatif
Anda dapat dipergunakan. Namun, Anda juga harus memiliki kemampuan
mengambil risiko agar mampu melaksanakan ide-ide dan melaksanakan
sampai berhasil.

Pengambilan risiko dan kreativitas merupakan dua ciri penting para
Wirausaha. Dengan berusaha menjadi lebih kreatif maka seorang
Wirausaha akan menjadi lebih sadar akan ide-ide yang lebih produktif.
Jika dapat memilih dari sejumlah ide-ide yang baik, maka kita akan
menjadi lebih siap mengambil risiko yang perlu untuk melaksanakan ideide
yang paling produktif.

Sampai tingkat tertentu semua orang kreatif, pada umumnya
semua orang akan mungkin mengembangkan bakat kreatif. Jika kita telah
mengembangkan suatu ide yang kreatif, maka akan diikuti risiko tertentu
dalam pelaksanaan ide tersebut. Oleh karena itu untuk dapat mengurangi
kemungkinan ditolaknya suatu ide, sebaiknya dengan mengutarakan ide
pada teman bisnis Anda dengan sebelumnya memntukan waktu dan
tempat yang tepat. Penyampaiannya akan lebih baik dalam bentuk tulisan,
kemudian buat suatu forum diskusi untuk membahas ide kreatif Anda.
Hasil dari diskusi tersebut harus dicatat sebagai suatu acuan apabila akan
diadakan suatu perubahan.

3. Melaksanakan Perubahan
Dalam setiap kegiatan hal pertama yang harus ditentukan adalah
apakah terdapat risiko dalam kegiatan tersebut. Bila suatu risiko sudah
jelas, maka keputusan untuk mengambil risiko atau tidak menjadi sangat
penting. Risiko-risiko dapat diketahui dari rencana-rencana yang sudah
dirancang. Pertama-tama, umpan balik yang diterima mengenai keputusan
tidak banyak. Kekurangan umpan balik ini mungkin menciptakan
keraguan. Pada tahap-tahap pertama setelah keputusan itu dilaksanakan,

Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


perlu mempunyai keikatan penuh pada keputusan sampai masalah itu
terpecahkan.

Pemecahan masalah merupakan suatu proses yang mengikuti
urutan logis. Proses ini dimulai dari mengenal apa masalahnya, kemudian
kita analisis untuk menemukan sebab-sebabnya dan akhirnya mengambil
keputusan. Salah satu dari konsep-konsep dasar ialah bahwa suatu
masyarakat merupakan suatu penyimpangan atau suatu ketidakseimbangan
antara apa yang “seharusnya terjadi” dengan apa yang
“sebenarnya terjadi”. Konsep lain mengemukakan bahwa ketidakseimbangan
ini disebabkan oleh suatu perubahan tertentu.

Sebelum perubahan ini diketahui dengan pasti, maka semua
tindakan untuk menanggulangi itu merupakan dugaan belaka. Tetapi
segera setelah diketahui sebab yang menimbulkan masalah atau
perubahan yang mengakibatkan adanya suatu ketidakseimbangan, maka
dapat diambil suatu keputusan yang tepat. Pemecahan masalah dengan
jalan memilih di antara kemungkinan-kemungkinan yang ada merupakan
salah satu cara yang terbaik untuk mendapatkan suatu keputusan.
Kemampuan mengambil risiko seorang Wirausaha akan ditingkatkan oleh :


keyakinan pada dirinya,

kesediaan mereka untuk menggunakan kemampuan mereka
sepenuhnya untuk mengubah keadaan demi keuntungan mereka,

kemampuan mereka untuk menilai situasi risiko secara realistik dan
kemampuan mereka untuk mengubah kesempatan/kemungkinan,

menghadapi suatu situasi risiko menurut tujuan-tujuan mereka yang
telah ditentukan.
Inovasi dalam bisnis yang menghasilkan barang dan jasa yang
berkualitas tinggi adalah hasil dari tindakan para Wirausaha, yang
bersedia menerima tantangan-tantangan lebih besar dan memikul risiko
yang sudah diperhitungkan.

Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


4. Mendelegasikan Wewenang dan Tanggung Jawab
Pengambilan risiko khususnya penting dalam mendelegasikan
wewenang dan tanggung jawab kepada staf Anda. Mengijinkan orang lain
berperan serta dalam wewenang Anda merupakan ciri dari Wirausaha
yang berbakat maju. Semakin banyak Anda mendelegasikan wewenang
secara berhasil, semakin banyak waktu Anda menangani kegiatankegiatan
yang paling berpengaruh atas masa depan organisasi Anda.

Seorang Wirausaha adalah seorang pemimpin dalam arti bahwa
dialah yang mengarahkan kegiatan-kegiatan orang lain dalam usaha
mencapai tujuan perusahaan. Sebagai seorang individu, kemampuan yang
dimiliki terbatas. Oleh karena itu, para Wirausaha membutuhkan orang
lain untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan. Sebagai pemimpin
perusahaan yang terdiri dari orang-orang, para Wirausaha harus bersedia
memberikan wewenang dan tanggung jawab kepada staf untuk kegiatan
tertentu.

Mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada orang lain
mengandung berbagai risiko tertentu. Mungkin ada akibat-akibat negatif
dan positif dan kita harus mau menanggung akibat-akibat tersebut.
Seorang Wirausaha yang berorientasi pada pertumbuhan harus
mempunyai staf yang berorientasikan tindakan dan mampu menerima
wewenang dan tanggung jawab.

Untuk memperoleh keuntungan maksimum, para karyawan harus
diberikan wewenang dan kebebasan tertentu untuk melaksanakan tugas
dan tanggung jawab mereka. Dalam memberikan wewenang dan
tanggung jawab diperlukan suatu kepercayaan yang diberikan kepada
para karyawan karena ketika melaksanakan tugasnya karyawan tidak
mungkin akan terus menerus di monitor oleh kita. Dengan memberikan
kepercayaan penuh maka kita dapat melakukan kegiatan lain seperti
perencanaan jangka panjang atau melakukan pengembangan produkproduk
baru.

Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


Alasan pokok mengapa para Wirausaha (manajer) tidak mendelegasikan
wewenang adalah sebagai berikut :


Adanya kecenderungan (ego) manusia untuk melaksanakan hal-hal
tertentu secara pribadi.

Kurang mengahayati peranan jika mereka dipromosikan sebagai
menejerial

Perasaan takut diekspos karena pedelegasian wewenang dapat
mengungkapkan kelemahan manajer, prosedur, metode-metode yang
kurang tepat terungkap.

Penerimaan teori bahwa orang tidak dapat diganti. Menurut teori ini,
seorang pemimpin tidak dapat digantikan oleh orang lain dalam
lingkungan organisasi yang bersangkutan.

Keengganan untuk menanggung risiko, pihak yang memberikan dan
melakukannya bersedia menanggung risiko bahwa seorang bawahan
dapat membuat keputusan yang salah. Risiko demikian harus
dihadapi.

Keinginan untuk mendominasi (berkuasa).

Sikap atau anggapan bahwa bawahan tidak mampu menggunakan
wewenang itu dengan tepat.

Pendelegasian wewenang agar dalam pelaksanaannya dapat
dilakukan dengan efektif harus memperhatikan hal-hal atau cara-cara
sebagai berikut :
o
Rincian tugas-tugas pekerjaan dan wewenang secara jelas.
o
Memilih orang yang tepat untuk pekerjaan yang ditugaskan.
o
Menerangkan dengan jelas rencana-rencana dan kebijakankebijakan,
dalam arti atasan memberikan tuntunan ke arah
pemikiran dan rencana-rencana, bawahan akan menyusun rencanarencana
menurut petunjuk atasannya.
o
Tetapkanlah alat-alat pengendalian yang baik.
o
Peliharalah garis-garis komunikasi yang terbuka.
Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


o
Berikanlah insentif bagi delegate yang efektif dan sukses.
o
Adakanlah human relations yang baik agar jurang pemisah sosial
budaya diperkecil.
5. Etika dan Tanggung Jawab Sosial
Saat ini etika bisnis sangatlah penting karena perubahan-perubahan
dunia yang saat ini berlangsung dengan sangat cepat memerlukan
pegangan hidup yang mampu menghadapi problema-problema yang serba
kompleks. Untuk meningkatkan daya saing usaha diperlukan operasi bisnis
yang sehat dan etis.

Yang dimaksud dengan etika bisnis adalah etika yang menyangkut
tata pergaulan di dalam aktivitas-aktivitas bisnis. (Beny Suharsono, 1990)
Perusahaan dapat disebut telah memenuhi etika dalam berbisnis apabila
telah melaksanakan tanggung jawab sosialnya. Etik tidaknya suatu bisnis
dapat dianalisis berdasarkan hukum ekonomi, peraturan yang berlaku dan
etik dari masing-masing pelaku bisnis.

Etika menurut ekonomi adalah apabila sumber daya ini dikelola
secara efisien tanpa merugikan masyarakat lain. Etika menurut peraturan
yang berlaku apabila masing-masing pelaku bisnis mematuhi aturanaturan
yang sudah disepakati sebelumnya. Sedangkan etika dari masingmasing
individu adalah apabila masing-masing pelaku bisnis bertindak
jujur dan tidak mengorbankan integritas pribadinya.

Manajer masa kini menghadapi masalah-masalah etika sebagai
berikut :


Etika bertanggung jawab organisasional. Yang termasuk dalam
hal ini adalah tanggungjawab sebagi pemegang tugas, dan tidak
menyalahgunakan wewenang yang dipegangnya.

Etika tanggung jawab sosial. Yang termasuk dalam hal ini adalah
tanggung jawab sebagai sesama karyawan; tidak melanggar prisip
“Equal Pay for Equal Work “. (Misalnya meminimumkan biaya dengan
Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


cara menekan biaya tenaga kerja sehingga upah dan kesejahteraan
tenaga kerja menjadi rendah dan tidak sesuai dengan kontribusi kerja
yang diberikan). Tidak menerima suap atau hadiah dari luar
sehubungan dengan aktivitas bisnis tidak “mengikat” orang dengan
emolumen-emolumen “palsu”.


Etika tanggung jawab terhadap konsumen : Melindungi
kepentingan konsumen/pelanggan jujur terhadap kualitas produk,
pelayanan dan kontrak yang diberikan, menjamin kualitas produk,
tidak menaikkan harga produk di atas norma-norma yang wajar, selalu
melakukan tes terhadap produk, melakukan perbaikan kualitas
pelayanan, memelihara denagn pelanggan, tidak melakukan monopoli
(misalnya melalui pengakuisisian jaringan pengecer untuk kepentingan
produsen yang akhirnya dapat mematikan pedagang eceran), tidak
melakukan diskriminasi terhadap pelanggan, tidak melakukan
persaingan tidak jujur.
Sesuai dengan pernyataan tersebut, Suparman Sumahadijaya
dalam tulisan “Kepribadian Unggul” menyaratkan bahwa setiap Wirausaha
sedikitnya dapat memenuhi 7 syarat sebagai berikut:

a. Rasa tanggung jawab yang tebal
Bersedia memikul tanggung jawab atau kekurangan-kekurangan dan
kesalahan-kesalahan para pengikutnya. Pemimpin yang berhasil tahu
bertanggung jawab kepada atasannya, rekan-rekannya di kirikanannya
dan terutama di bawahnya.
b. Rasa keadilan yang seimbang
Pemimpin yang dihormati dan berwibawa tahu menimbang keadilan
yaitu tidak melebihkan kenikmatan bagi dirinya dan tidak pula
melebihkan beban kewajiban pada orang lain.
c. Keberanian
Tidak ada seorang pengikut pun yang mau dipimpin oleh seorang
penakut, tidak mempunyai rasa percaya diri sendiri dan tidak tegas.
38

Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


Seorang harus berani menanggung risiko dan segala akibat keputusan
yang telah diambilnya sekalipun akibat tersebut pada akhirnya tidak
menguntungkan.
d. Kemampuan
Kemampuan yang paling diutamakan ialah mampu mengendalikan diri
(swakendali). Kemampuan mengendalikan diri meliputi bagaimana
harus memutuskan sesuatu, mampu membuat rencana, mampu
mengendalikan orang lain. Orang yang ragu-ragu dalam mengambil
keputusan membuktikan bahwa ia tidak mempunyai pendirian yang
tegas, berarti tidak mampu memberikan pemimpin yang baik.
e. Kebiasaan lebih banyak dibanding dengan imbalannya. Tidak semua
orang akan berhasil memiliki kebiasaan ini. Kebanyakan, karena
imbalan dianggap terlalu sedikit, ia menciptakan berbagai cara untuk
memperbesar imbalan tersebut. Seorang pemimpin yang demikian
jelas tidak jujur dan pada suatu ketika akan terbentur dan kAndas, ia
harus berani berkorban seperti yang dituntut dari dirinya.
f. Kepribadian yang menyenangkan
Seorang pemimpin yang kumel, lecek, dan acuh tak acuh tidak akan
berhasil. Kepemimpinan meminta kehormatan sekalipun pemimpin
tersebut tidak menghendakinya. Pengikut-pengikutnya tidak akan
menghormati bila ia tidak mewujudkan kepribadian yang
menyenangkan. Dengan demikian pemimpin seharusnya menaruh
simpati (adhesi) pada pengikut-pengikutnya, tahu kesulitan-kesulitan
yang dihadapinya.
g. Kesediaan untuk bekerja sama
Seorang pemimpin harus memahami dan mempergunakan prinsip
kerja sama dan harus mendorong pengikut-pengikutnya untuk berbuat
yang sama. Kepemimpinan perlu kekuasaan dan kekuasaan tersebut
memerlukan kerja sama.

Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


Risiko tinggi kemacetan lalu lintas dengan beban risiko waktu yang terbuang

c. Rangkuman
Tanggung jawab timbul karena adanya hubungan antara atasan
(delegator) dengan bawahan (delegate), dimana delegator
mendelegasikan sebagian wewenang (pekerjaan)-nya kepada delegate
untuk dikerjakan.

Wewenang sebenarnya mengalir dari atasan ke bawahan jika
diadakan penyerahan (perintah) tugas, sedangkan tanggung jawab
merupakan kewajiban bawahan melakukan tugas tersebut. Tanggung
jawab merupakan arus balik dari perintah-perintah itu.

Responsibility tidak dapat dilimpahkan (didelegasikan) kepada pihak
lain. Authority diterima, maka responsibility-nya harus juga diterima
dengan sebaik-baiknya pula. Untuk itu top manager yang menjadi
penanggung jawab terakhir mengenai maju atau mundurnya suatu
perusahaan. Semakin tinggi posisi atau kedudukan seorang manajer
dalam suatu organisasi maka semakin besar wewenang dan tanggung
jawabnya. Sebaliknya, semakin rendah posisi seorang manajer dalam
organisasi, maka semakin kecil wewenang dan tanggung jawabnya.

40

Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


Pendelegasian wewenang harus dilaksanakan oleh setiap manajer,
pendelegasian wewenang merupakan proses dan kunci dinamika suatu
organisasi atau perusahaan pendelegasian wewenang harus dari atasan
kebawahan menurut asas rantai berkala pendelegasian wewenang harus
berpedoman atas job description; pendelegsian wewenang mempunyai
sifat du characteristic; pendelegasian wewenang harus ada kesediaan
yang mau menerima risiko delegator masih bertanggung jawab atas
wewenang yang didelegasikannya.

d. Tugas
Buatlah struktur organisasi sekolah dan struktur organisasi RT/RW yang
anda ketahui dan tuliskan tugas dan peranannya masing-masing.

e. Evaluasi
A. Instrumen penilaian
1. Coba
sebutkan alasan-alasan pokok, mengapa para wirausahawan
(manajer) atau seorang pemimpin tidak dapat mendelegasikan
wewenang ?
2.
Apa yang adan ketahui tentang Daur hidup produksi (product life
cycle) untuk barang industri, gambarkan dan jelaskan ?
B. Kunci Jawaban
Jawaban no 1.

Alasan pokok mengapa para wirausahawan (manajer) tidak
mendelegasikan wewenang adalah sebagai berikut :

1. Adanya kecenderungan (ego) manusia untuk melaksanakan hal-hal
tertentu secara pribadi.
2. Kurang mengahayati peranan jika mereka dipromosikan sebagai
menejerial
Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


3. Perasaan takut diekspos karena pedelegasian wewenang dapat
mengungkapkan kelemahan manajer, prosedur, metode-metode
yang kurang tepat terungkap.
4. Penerimaan teori bahwa orang tidak dapat diganti. Menurut teori
ini, seorang pemimpin tidak dapat digantikan oleh orang lain dalam
lingkungan organisasi yang bersangkutan.
5. Keengganan untuk menanggung risiko, pihak yang memberikan
dan melakukannya bersedia menanggung risiko bahwa seorang
bawahan dapat membuat keputusan yang salah. Risiko demikian
harus dihadapi.
6. Keinginan untuk mendominasi (berkuasa).
7. Sikap atau anggapan bahwa bawahan tidak mampu menggunakan
wewenang itu dengan tepat.
Jawaban no 2.

Daur hidup produksi (product life cycle) untuk barang industri.
Mengadakan inovasi (product innovation), yaitu membuat desain baru dari
produk yang disenangi calon pembeli.

penjualan
R2
R1
R2
jumlah produksi/waktu
O P1 P2 P3
Gambar : Daur Hidup Produksi
Pada permulaan jumlah yang diproduksi sedikit (OP1), penjualan terus
meningkat (OR1). Produk tersebut sangat disenangi pembeli dan
jumlah yang dijual meningkat menjadi OP2 dengan penjualan sebesar
OR2. Setelah itu produk yang terjual terus menurun penjualannya
sehingga penerimaan penjualan merosot pada OR. Bila tidak ada

Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


upaya perbaikan dapat berakibat perusahaan gulung tikar. Upaya yang
tepat ialah pada titik P3 telah dikenalkan produk yang diinovasi
sehingga penjualan naik lagi.
Dalam usaha pertanian terlihat pada budidaya kelinci, lele dumbo,
asparagus, dan sebagainya. Memang relatif sulit bagi usaha pertanian
mengadakan inovasi, tetapi hal ini akan dipermudah bila ada upaya ke
arah argo industri.

Untuk melihat kompetensi Anda jawab atau cocokkanlah jawaban
Anda dengan kunci jawaban yang tersedia pada halaman berikut modul
ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus
di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan terhadap materi
kegiatan belajar.

Rumus :
Tingkat penguasaan :
Jumlah jawaban yang benar
100
x 100%

Keterangan :

Arti tingkat penguasaan/pemahaman Anda yang dicapai :
90% -100% = baik sekali
80% -89% = baik
70% -79% = cukup

< 69% = kurang

Tingkat kelulusan Anda bisa dicapai bila bisa menjawab 80% dari
soal-soal di atas. Kurang dari standar di atas Anda dianggap tidak lulus.

Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


Bab III. Penutup

Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Bagus dan
Berhasil, Anda boleh mengajukan ujian sertifikasi ! Anda dapat
menerukskan dengan modul atau materi berikutnya. Tetapi bila kurang
dari 80% Anda harus mengulangi kegiatan belajar, terutama bagian yang
belum Anda kuasai atau pahami, untuk mengajukan ujian sertifikasi.

Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


DAFTAR PUSTAKA


Anorogo, Panji. Sudantoko, Djoko. 2002, Koperasi,
Kewirausahaan, dan Usaha Kecil, Rineka Cipta, Jakarta.

Danuhadimedjo, R Djatmiko, 1998. Kewiraswastaan Dan
Pembangunan, Alfabet, Bandung.

Davis, Ralph C. 1988. Fundamental Of Top Management,
Kogakusha Compay Limited, Tokyo.

Geoffrey G. Meredith, et al. 2000, Kewirausahaan Teori dan
Praktek. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.

Hakim, Rusman, 1998, Dengan Wirausaha Menepis Krisis

(Konsep Membangun Masyarakat Entrepreneur

Indonesia), PT Elex Media Komputindo Gramedia Jakarta.

Hasibuan, H. Malayu. 2004. Manajemen (Dasar, Pengertian, Dan
Masalah) Bumi Aksara, Jakarta.

Purnomo, 2001. Kewirausahaan (materi Pokok), Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka, Jakarta.

Soemanto, Wasty, 1984, Pendidikan Wirausaha (Sekuncup
Ide Profesional) , Bina Aksara, Malang.

Sumahamijaya, Suparman, 1980. Membina Sikap Mental
Wiraswasta, Gunung Jati, Jakarta.

Modul 6, Kiat Mengambil Risiko Dan Tanggung Jawab


Tidak ada komentar:

Posting Komentar